Keblinger

Keblinger

KOTOWAZA-PERIBAHASA JEPANG

| Kamis, 22 Maret 2012
Kotowaza adalah kata-kata bijak atau pepatah kuno yang memiliki banyak kegunaan praktis. Kebanyakan kotowaza kuno berasal dari Cina, tetapi beberapa ada pula yang datang dari sejarah Jepang sendiri, negara-negara asing lainnya, atau telah dibuat dari ekspresi yang lebih modern.

Sebuah peribahasa Jepang terbagi menjadi beberapa bentuk:  
- Kata-kata bijak (言い習わし iinarawashi),
- Frase idiomatik (惯用 kan'yōku),
- Empat karakter idiom (四字 yojijukugo).
===============================
Contoh peribahasa jepang:
1.      案ずるより産むが易し。=> Anzuru Yori Umu ga Anzuru Yasushi.
Harfiah: Melahirkan seorang bayi lebih mudah daripada mengkhawatirkan tentang hal itu.
Arti: Ketakutan adalah lebih besar daripada bahaya. / Sebuah usaha kadang-kadang lebih mudah dari yang dicemaskan.
2.      知らぬが仏 => Shiranu ga hotoke.
Harfiah: Tidak tahu adalah Buddha.
Arti: Ketidaktahuan adalah kebahagiaan. / Lebih baik untuk tidak mengetahui kebenaran.
3.      見ぬが花 => Minu ga hana.
Harfiah: Tidak melihat adalah bunga.
Makna: Tidak seperti apa yang diharapkan. / Kenyataan tidak sesuai dengan imajinasi.
=================================
Ungkapan idiomatik :
1.      猫に小判  => Neko ni koban
Harfiah: koin emas untuk kucing.
Arti: Memberikan sesuatu yang bernilai kepada penerima yang tidak menghargainya.
2.      七転び八起き=> Nana korobi ya oki
Harfiah: jatuh tujuh, bangun delapan.
Arti: Jika pada awalnya tidak berhasil, coba, coba lagi.

3.      猿も木から落ちる => Saru mo Ki kara Ochiru
Secara harfiah: Bahkan monyet pun jatuh dari pohon
Artinya: Setiap orang bisa membuat kesalahan (Juga digunakan untuk memberi peringatan bahwa kebanggaan datang sebelum keruntuhan)
==================================
Empat karakter idiom :
1.      十人十色 => Jūnin toiro
Harfiah: sepuluh orang, sepuluh warna
Arti: Untuk masing-/ nya sendiri. / Garis kehidupan (nasib) berbeda-beda untuk setiap orang.
2.      => Akuin akka
Harfiah: jahat penyebab, efek jahat / buruk menyebabkan hasil yang buruk pula
Arti: Kejahatan akan menuai kejahatan. / Kau menuai apa yang kau tanam (menekankan ide tentang karma pembalasan).
3.      弱肉強食 => Jaku niku kyō shoku
Harfiah: lemah, daging; kuat, makan
Arti: Yang terkuat dialah yang akan bertahan
==================================
Apa hubungannya peribahasa suatu bangsa terhadap karakter, budaya dan nilai moral mereka?
Tentu saja ada. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari beberapa kotowaza peribahasa yang dimiliki oleh bangsa Jepang. Beberapa di antaranya:
1. 人を見たら泥棒と思え => Hito wo mitara dorobou to omoe = Saat melihat orang asing, berpikirlah kau sedang melihat seorang pencuri. (Jangan percaya dengan orang asing/yang tidak kau kenal).
Peribahasa ini mencerminkan kurangnya rasa percaya mereka pada satu sama lainnya, terutama terhadap orang yang belum dikenal.

2. Tabi no haji wa kakisute = Buang rasa malumu saat dalam perjalanan.

 

Copyright © 2010 TsugaharaAizawa Blogger Template by Dzignine